Hampir seluruh investasi di infrastruktur teknologi informasi terkonsentrasi di datacenter atau ruang server. Beragam hardware mahal seperti router, core switch, distribution switch, unified threat management, firewall, server, dan sebagainya di letakkan di dalam rak-rak server.
Boleh dikata, meminjam ungkapan Pareto, 80% dari seluruh total investasi infrastruktur jaringan komputer ada di dalam rak-rak server. Baik dari sisi hardware maupun softwarenya, seluruhnya terkonsentrasi di sana.
Lantas bagaimana mengamankan investasi Anda tersebut? Yang paling utama adalah tentu kekuatan fisik bangunan di mana datacenter atau ruang server tsb berada. Pastikan bahwa fisik bangunan mampu menahan getaran akibat gempa bumi. Setelah itu gunakan rak server yang memiliki spesifikasi anti gempa dan gunakan teknologi anti gempa yaitu : base isolation, di bagian bawah rak-rak server tsb.
Salah satu alternatif pilihan rak server anti gempa adalah Rittal Eco Rack dan penggunaan teknologi base isolation pada bagian bawah rak server. Teknologi base isolation yang digunakan adalah ISO-Base Seismic Isolation Platform dari Worksafe Technologies, USA.
Base isolation adalah teknik anti gempa yang sudah banyak digunakan oleh Arsitek dan Insinyur Sipil seluruh dunia untuk melindungi gedung, jembatan, dan berbagaimacam struktur dari efek kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi.
Seismic base isolation pada dasarnya bekerja dengan prinsip meng-isolasi getaran gempa sehingga semaksimal mungkin tidak merambat ke struktur bangunan. Dengan demikian mengurangi kerusakan yang ditimbulkan oleh gelombang kejut atau getaran yang merambat dari tanah ke struktur bangunan.
Pada dasarnya ISO-Base Seismic Isolation Platform bekerja dengan prinsip yang sama dengan teknologi yang dikembangkan untuk struktur sipil. Bedanya teknologi ini ditujukan untuk melindungi perangkat atau komponen non-struktural yang ada dibangunan, yaitu rak server.
Metode tradisional peletakan rak server dengan melaksanakan proses pengangkuran disertai pembautan pada lantai raised floor atau langsung ke lantai beton justru sangat berbahaya karena saat aktivitas gempa terjadi maka beban beratnya bertambah hingga 2,5 kali dari beban semula.
Jadi yang tadinya memiliki berat total per-rak 1 ton, menjadi 2,5 ton saat gempa terjadi. Akibatnya getaran gempa merambat langsung merambat ke rangka rak server. Bila tak cukup kuat maka rangka rak akan ambruk, kalaupun tidak ambruk getarannya menghancurkan komponen hardisk yang memang rentan terhadap getaran. Celakanya justru data-data di dalam harddisk tersebut nilai bahkan jauh lebih berharga dari keseluruhan investasi infrastruktur TI.
Beda dengan teknologiĀ ISO-Base Seismic Isolation Platform, justru saat ada aktivitas gempa maka beban terhadap lantai malah berkurang sampai 90%. Dengan demikian saat terjadi gerakan berat 1 ton rak yang disalurkan oleh ISO-Base Seismic Isolation Platform ke lantai, menjadi hanya 100 kg saja!
Hal ini terjadi karena desain yang unik dari ISO-Base Seismic Isolation Platform yang menggunakan Ball-N-Cone seismic isolation bearing yang terdiri dari dua buah plat beban dan satu buat bola besi yang disusun secara sandwich.
Desain yang unik ini memungkinkan platform bergerak secara mulus sambil menerima gerakan atau getaran dari tanah akibat gempa. Memanfaat prinsip gravitasi sebagai gaya pemulih maka secara otomatis bola besi berupaya melakukan proses recenter untuk kembali ke posisi semula seiring dengan turunnya intensitas getaran gempa. Selain itu bola besi ini juga berfungsi sebagai filter white-noise yang secara virtual mengurangi transfer getaran gempa ke rak server dimana komponen sensitif berada.
***
Pariwara :
- Adsindo.co.id – Marketplace Media dan Ruang Iklan Pertama di Indonesia.
- Indotraining.net – Portal Informasi Training & Sertifikasi Indonesia.